Musnahnya ikatan emosional anak dan orang tua karena kecanduan gadget berlebih
Musnahnya Ikatan Emosional Anak dan Orang Tua Akibat Kecanduan Gadget Berlebih |
Di era digital ini, hubungan emosional anak dan orang tua semakin tergerus oleh kecanduan gadget. Anak-anak yang dulu bermain di luar rumah kini lebih banyak menghabiskan waktu di layar, sementara orang tua pun tak lepas dari ponsel mereka.
Menurut studi terbaru dari Child Development Research Center Indonesia, lebih dari 72% anak-anak usia 5–12 tahun di kota besar mengalami keterlambatan perkembangan empati dan komunikasi karena screen time berlebihan. Gejala yang Sering Terjadi:
-
Anak jadi emosional, sensitif, dan sulit berkonsentrasi
-
Orang tua kehilangan momen berharga dalam tumbuh kembang anak
-
Komunikasi dalam keluarga jadi minimalis dan formal
-
Terjadi “keterikatan virtual” tapi jarak emosional di dunia nyata
Contoh Nyata:
“Anak saya selalu bersama saya di rumah, tapi rasanya seperti tidak benar-benar bersama. Kami duduk berdampingan, tapi masing-masing sibuk dengan dunia sendiri di layar.”
— Ibu Rika, 37 tahun, Jakarta.
Peringatan dari Psikolog Anak:
Dr. Lestari Widodo, Psikolog Anak dan Keluarga, mengatakan:
“Kecanduan gadget bukan hanya persoalan kesehatan mata atau fisik. Ini soal hancurnya ikatan batin yang harusnya terbentuk melalui tatapan, pelukan, dan percakapan langsung.”
Dampak Jangka Panjang:
-
Kemampuan sosial anak menurun
-
Potensi munculnya depresi dan kecemasan dini
-
Anak tumbuh dengan kepribadian individualis dan tidak empatik
-
Hubungan dengan orang tua menjadi datar dan hambar
Apa Solusinya?
-
Terapkan screen time harian dengan batas tegas.
-
Ciptakan waktu “gadget-free” saat makan atau menjelang tidur.
-
Ajak anak melakukan aktivitas fisik bersama: berkebun, bermain board game, membaca buku, dll.
-
Jadilah contoh. Orang tua juga harus lepas dari HP saat bersama anak.